Translate

Kamis, 25 November 2010

Jawara Minyak Nabati Dunia




Oleh : Ignatius Ery Kurniawan

Minyak Sawit sebagai jawara minyak nabati dunia, tidak ada yang dapat mengalahkan dari segi produktivitas tanaman yang mencapai 4 ton/ha/tahun, apalagi dengan pengelolaan manajemen terbaik dapat mencapai 6 ton/ha/tahun.

Apabila dibandingkan dengan produktivitas minyak nabati lainnya seperti minyak kedelai yang hanya 0,38/ha/tahun, tentunya minyak sawit merupakan pilihan tepat sebagai minyak makan dan non makan dunia.

Produktivitas merupakan kunci keberhasilan industri perkebunan, sehingga penggunaan lahan untuk perkebunan kelapa sait paling efisien. Kebutuhan lahan untuk menghasikan 1 ton CPO hanya sebesar 0,2ha. Sehingga total kebun sawit dunia hanya seluas 12,8 juta ha. Jauh dengan luas kebun kedelai yang mencapai 128 juta ha.

Indonesia hanya memiliki kebun sawit seluas 7,3 juta ha atau sebesar 3,89% dari luas daratan yang mencapai 187,7 juta ha. Sehingga kebun sawit merupakan industri paling ramah lingkungan dan menjaga keberlangsungan alam dengan memberikan kontribusi penghasil Oksigen bagi dunia setiap hari tanpa dibayar.

Lebih lanjut, Indonesia merupakan produsen terbesar dunia. Kontribusi Indonesia mencapai 18,8 juta ton atau sebesar 47% dari kebutuhan minyak sawit dunia. Posisi ini merupakan bukti nyata bagi industri kelapa sawit dunia, bahwa Indonesia merupakan negara terpenting bagi bisnis minyak sawit dunia.

Lebih dari 60 negara bergantung kepada Indonesia untuk memenuhi minyak makan bagi jutaan orang di dunia. Ketergantungan kepada Indonesia, senantiasa dijaga dan dilakukan perbaikan-perbaikan guna menghasilkan minyak sawit yang lestari.

Akhirnya, kebutuhan akan minyak nabati dunia akan terus terjaga, hingga menghasilkan produksi yang mampu memberikan kesejahteraan bagi dunia.

Semoga